Antibiotika
adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi/jamur, yang dapat
menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotika saat ini
dibuat secara semi sintetik atau sintetik penuh. Namun dalam prakteknya, antibiotika
sintetik tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya kuinolon).
Antibiotika adalah obat yang ampuh
dan sangat bermanfaat jika digunakan secara benar. Namun, jika digunakan tidak
semestinya antibiotika justru akan mendatangkan berbagai resiko. Antibiotika
hanya ampuh dan efektif membunuh bakteri tetapi tidak dapat membunuh virus.
Penyebab utama timbulnya resistensi antibiotika adalah karena penggunaan
antibiotika yang tidak tepat, tidak tepat sasaran, dan tidak tepat dosis.
Salah satu jenis antibiotik adalah
streptomisin yang dapat menghambat bakteri gram positif dan negatif serta
sebagai inhibitor sintesis protein. Secara fisik, streptomisin berbentuk
seperti kristal berwarna putih. Streptomisin dihasilkan oleh Actinomycetes dari genus Streptomyces, yaitu Streptomyces griseus (Prihatini A 2012). Konsentrasi streptomisin
yang dilarutkan ke dalam media PDA (Potato
Dextrose Agar), pada umunya adalah 1 kapsul streptomisin (250 mg) untuk 1
liter PDA. Pada praktikum pemberian beberapa konsentrasi streptomisin pada
media PDA, juga digunakan isolasi mikroorganisme tanah.
Mikroorganisme tanah merupakan
bagian terpenting dari kehidupan di dunia, karena merupakan bagian dari sistem
biologi dan kimia, serta kehidupan flora, fauna dan mikroorganisme itu sendiri.
Secara fungsional bahan organik dan anorganik yang dilepas tanaman ke dalam
lingkungan berguna untuk keberlangsungan hidup mikroorganisme (Setiadi 1989).
Pertumbuhan mikroorganisme tanah pada masing-masing konsentrasi streptomisin
akan diamati dan dilihat kerja streptomisin yang paling efektif , yakni berada
di kisaran konsentrasi 0,025 g; 0,05 g; atau 0,075 g.
click here to download