Hutan
Indonesia berada di daerah beriklim tropis. Hal ini menimbulkan keuntungan juga
kerugian terhadap keanekaragaman hayati flora maupun fauna di Indonesia. Keanekaragaman
hayati flora dan fauna tersebut, berada di tingkat genetik, spesies maupun
ekosistem dan memberikan keuntungan tangible
maupun intangible. Namun di sisi
lain, iklim tropis menjadi tempat yang ‘nyaman’ bagi pertumbuhan hama dan
penyakit hutan. Suhu dan kelembaban
udara yang relatif konstan, intensitas cahaya matahari yang ada sepanjang
hari, serta curah hujan yang tinggi
menyebabkan keberadaan hama penyakit di hutan tropis beraneka ragam jika
dibandingkan dengan daerah yang memiliki suhu temperate. Hama penyakit turut
menyumbang peningkatan gangguan hutan di Indonesia, meskipun jumlahnya jauh
lebih sedikit dari pada gangguan hutan yang disebabkan oleh manusia.
Perlindungan hutan merupakan suatu
upaya menjaga dan melindungi keberadaan hutan dari faktor pengganggu, antara
lain : aktivitas manusia yang merugikan (illegal
logging, perambahan), kebakaran hutan, bencana alam, dan hama penyakit.
Hama dan penyakit termasuk ke dalam faktor pengganggu yang menjadi pusat
perhatian bagi para peneliti. Berbagai teknik pengendalian mulai dilakukan
untuk mencegah dan mengendalikan hama dan penyakit di hutan. Teknik
pengendalian tersebut terbagi atas pengendalian kimiawi, fisik-mekanik, biologi
dan pengendalian hama terpadu (PHT).
Teknik umpan merupakan salah satu
teknik pengendalian hama secara fisik-mekanik dengan memberikan umpan untuk
menangkap mikroorganisme. Pada praktikum
teknik pengumpanan ini, jenis umpan yang digunakan adalah timun dan terong.
Timun dan terong dianggap telah mewakili kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme. Media yang digunakan adalah media tanah dari 3 lokasi yang
berbeda, yakni tanah persemaian Silvikultur, arboretum DKSHE, dan arboretum
Fakultas Kehutanan IPB. Perbedaan media digunakan untuk mengetahui jenis mikroorganisme
yang ada di masing-masing lokasi, setelah diisolasi dan diidentifikasi.click here to download
No comments:
Post a Comment