Friday 20 September 2013

GRAND DESAIN SISTEM AGROFORESTRI


Hutan memiliki peran dan fungsi yang besar terhadap keberlanjutan manusia dan organisme lain di dalamnya.  Fungsi hutan tidak hanya dirasakan dari aspek ekonomi, tapi juga aspek ekologi dan sosial.  Hutan dan segala jenis hasilnya telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, bahkan pemanfaatan yang berlebihan telah menimbulkan luasan dan fungsi hutan semakin menurun.  Pemanfaatan berlebihan tersebut, misalnya aktivitas illegal logging, konversi lahan dan hutan menjadi non hutan, dan sebagainya.
             Konversi lahan hutan menjadi lahan non kehutanan atau pertanian, semakin marak ditemukan.  Hal ini banyak menimbulkan masalah terutama dari segi ekologi, seperti penurunan kesuburan tanah, erosi, kepunahan flora dan fauna, banjir, kekeringan dan bahkan perubahan lingkungan global.  Salah satu alternatif solusi dari permasalahan tersebut adalah melalui sistem agroforestri, yakni sistem pengelolaan lahan secara optimal dengan tetap mempertimbangkan aspek ekologi juga aspek ekonomi. Agroforestri telah dikembangkan sejak dulu kala di kalangan masyarakat.  Secara sederhana, agroforestri berarti menanam pepohonan di lahan pertanian dan kajiannya tidak hanya terfokus pada masalah teknik dan biofisik saja tetapi juga masalah sosial, ekonomi dan budaya yang selalu berubah dari waktu ke waktu.
            Di Indonesia agroforestri sering juga ditawarkan sebagai salah satu sistem pertanian yang berkelanjutan. Namun dalam pelaksanaannya tidak jarang mengalami kegagalan, karena pengelolaannya yang kurang tepat, sehingga diperlukan pengetahuan dan keterampilan dalam menganalisis permasalahan yang terjadi, merencanakan dan melaksanakan kegiatan agroforestri, monitoring dan evaluasi kegiatan agroforestri. Namun prakteknya, dengan hanya memiliki ketiga ketrampilan tersebut di atas masih belum cukup karena kompleksnya proses yang terjadi dalam sistem agroforestri. Dalam hal ini diperlukan pemahaman potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh praktek agroforestri (diagnosis). Selanjutnya, untuk menyederhanakan interpretasi proses-proses yang terlibat maka diperlukan alat bantu simulasi model agroforestri dengan mendesain pola-pola agroforestri dalam suatu sistem agroforestri.


click here to download

No comments:

Post a Comment