Friday 20 September 2013

BAHAN ORGANIK TANAH PADA SISTEM AGROFORESTRY (Studi Kasus : Kualitas Serasah Dari Beberapa Pohon Leguminosae, Tomohon Utara, Manado)


Indonesia dikenal sebagai negara dengan biodiversitas tinggi yang terdiri atas berbagai jenis flora dan fauna. Selain itu, wilayah Indonesia terletak di dekat garis khatulistiwa. Kondisi ini berdampak pada banyak hal terutama yang sering menjadi sorotan adalah Indonesia beriklim tropis. Karakteristik dari hutan tropis, salah satunya adalah evergreen atau hutan selalu hijau. Namun, kondisi hutan tropis ini sangat fragile atau rentan terhadap gangguan. Gangguan tersebut tidak hanya berasal dari alam, tapi juga dari aktivitas manusia yang merugikan. Aktivitas manusia yang merugikan, misalnya : illegal logging, konversi hutan ke non hutan, perambahan, dan sebagainya. Hal ini mengakibatkan angka degradasi hutan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
            Di sisi lain, bidang kehutanan sering dihadapkan pada persoalan pangan, sehingga sering terjadi tumpang tindih kepentingan kehutanan dengan pertanian atau pangan. Oleh karena itu, diperlukan suatu alternatif solusi tentang penyelarasan kepentinga kehutanan dengan pertanian, yakni melalui pelaksanaan sistem agroforestry.
            Agroforestry dapat  berhasil bila aspek sosial, ekonomi, dan ekologi terintegrasi di dalamnya. Agroforestry dalam pelaksanaan di lapang seharusnya berpedoman pada karakteristik hutan tropis sehingga keberadaannya dapat terjaga. Permasalahan pengolahan tanah saat ini adalah bagaimana mempertahankan kesuburan tanah Indonesia yang umumnya telah tua atau dengan kata lain “meremajakannya”.  Cara yang paling mudah adalah melalui penambahan bahan organik. Bahan organik yang telah terdekomposisi mampu memberikan hara tambahan bagi tanah. Dekomposisi bahan organik erat kaitannya dengan mikroorganisme dan fauna tanah sehingga kondisi lingkungan abiotik menjadi faktor pendukung. Dalam agroforestry, hal tersebut sangat mungkin untuk diupayakan sehingga kualitas tanah dapat ditingkatkan. Tentu saja, aspek


click here to download

No comments:

Post a Comment