ABSTRAK
Pengobatan
penyakit yang dilakukan dengan bahan kimia membuat efek samping terhadap manusia dalam waktu konsumsi yang panjang. Untuk itu
diperlukan alternatif pengobatan yang back
to nature, seperti penggunaan tanaman obat. Tanaman obat banyak
digunakan masyarakat menengah kebawah dalam upaya preventif, promotif dan
rehabilitatif. Banyak
orang beranggapan bahwa penggunaan obat tradisional relatif lebih aman
dibandingkan obat sintesis. Salah satu dari tanaman obat yang memiliki manfaat
besar adalah tanaman keji beling sebagai alternatif pengobatan diabetes melitus.
Diabetes
melitus ialah suatu keadaan yang timbul karena defisiensi hormon insulin relatif
maupun absolut. Insulin
berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi glikogen. Hiperglikemia
dapat timbul apabila penyerapan glukosa ke dalam sel terhambat serta
metabolismenya terganggu. Pada penderita diabetes mellitus semua proses
tersebut terganggu, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga sumber
energi utama diperoleh dari metabolisme protein dan lemak. Kadar glukosa
dalam darah yang melebihi kadar normal akan menyebabkan
sekresi glukosa melalui urin (glukosuria). Hal ini
meyebabkan keseimbangan kalori negatif dan berat badan semakin berkurang.
Keji
Beling (Clerodendron calamitosum L.) adalah tumbuhan dari bangsa Solanales. Tanaman keji beling mengandung beberapa zat gizi yang berkhasiat dalam mengobati beberapa
penyakit, seperti batu ginjal, diabetes melitus, maag dan sebagai laksatif
(mengatasi sembelit). Berdasarkan hasil penelitian daun keji beling
mengandung kalium dalam jumlah besar. Oleh karena itu, penderita diabetes
mellitus yang mengkonsumsi daun keji beling akan mendapat asupan kalium
sehingga merangsang terjadinya peningkatan jumlah insulin yang disekresikan
oleh pankreas.
Manfaat
dari tanaman keji beling dapat diwujudkan dalam bentuk produksi teh keji beling (Beltea)
yang melalui tahapan produksi tertentu dan dapat dipasarkan di masyarakat
dengan mudah.
Kata Kunci : Diabetes Melitus, Daun Keji Beling, Teh
click here to download
No comments:
Post a Comment